Imajinasi (Fantasi) & Kreativitas

“Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka.” -Eleanor Roosevelt

Imajinasi adalah sebuah pengembangan kerja akal setiap manusia menjadi lebih besar berdasarkan pengalaman dia dalam berinteraksi secara visual, nada, dan yang dirasakan. Artinya kita akan sulit berimajinasi untuk hal yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Imajinasi tidak hanya dimiliki oleh orang yang waras. Malah, banyak orang tidak waras dikarenakan terlalu banyak berimajinasi. Menyeramkan bukan?

Namun tanpa disadari, setiap manusia melakukan pengembangan ini hampir setiap saat dikala terdapat waktu luang. Untuk sebuah unsur positif, manusia selalu mencoba berada dikondisi yang lebih baik dari saat ini. Dan awal kondisi itu didapat dari sebuah imajinasi.na

Lalu apakah imajinasi sama dengan fantasi? beberapa pakar mengatakan sama, namun ada juga yang mengatakan berbeda. Perbedaan yang dimaksud adalah: Imajinasi sebuah proses pengambilan gambar secara nyata, yang artinya ketika terjadi pengembangan maka hal tersebut bisa saja direalisasikan. Sedangkan fantasi mengarah pada sebuah khayalan yang tidak nyata atau cenderung tidak dapat direalisasikan ke peristiwa yang nyata.

Apa sebenarnya manfaat imajinasi? Menurut Prof. Dr. Joan Freeman dan Prof. Dr. Utami Munandar, imajinasi ternyata memiliki manfaat-manfaat yang berguna dalam kehidupan manusia. Dengan mengasah kemampuan pikiran kita untuk bebas berimajinasi, kita dapat membayangkan dan membuat sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Dimulai dari hal-hal kecil yang terkesan remeh seperti membuat mainan dari barang-barang bekas. Allah SWT memberikan karunia kepada manusia berupa akal dimana akal tersebut lah yang dijadikan sebagai proses kedua terciptanya segala benda yang ada di dunia ini kecuali alam (proses pertama adalah Allah SWT yang menciptakan seluruh benda di dunia ini). Benda kecil yang ada disekitar anda saat ini adalah sebuah hasil dari proses imajinasi. Sekarang bayangkan ketika manusia pertama kali menemukan benda yang besar (contoh: Pesawat terbang), sudah barang tentu terjadi proses imajinasi yang sangat besar pula dan berangsur. Ini menandakan bahwa imajinasi setiap manusia bisa dikontrol sekalipun imajinasi itu sendiri tidak memiliki batas.

“Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan masalah ataupun menghilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan” (Jordan E. Ayan, 2002: 26). Banyak sekali motivator-motivator yang berbicara di dalam suatu seminar selalu mengatakan untuk memaksimalkan penggunaaan otak kanan. Namun banyak juga para peserta seminar yang bertanya-tanya “Bagaimana cara menggunakan otak kanan, disaat kitapun tidak tahu cara menggunakan otak sebelah kiri. Karena selama ini orang-orang hanya mengetahui fungsinya saja namun tidak mengetahui prosesnya”. Otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Dari penjelasan diatas, sudah dapat dipastikan bahwa kreativitas manusia berawal dari sebuah imajinasi, dan terkadang fantasi. Maka dari itu jangan pernah meremehkan sebuah ide, karena untuk mendapatkan ide tersebut tidaklah mudah. Imajinasi positif akan membawa kita pada sesuatu yang baru, sesuatu yang menyegarkan dunia. seperti yang dikatakan oleh Albert Einstein, “Untuk mengajukan berbagai pertanyaan baru, kemungkinan baru, untuk menilai masalah lama dari sudut pandang baru, dibutuhkan daya khayal kreatif. Daya khayal kreatif menjadikan ilmu pengetahuan maju pesat.”

Selamat Berimajinasi..