SEKS BEBAS dan sebuah teori Paradox

Baru saja melihat sebuah liputan di televisi yang membahas mengenai seks bebas di kalangan remaja Indonesia. Lalu timbul pertanyaan di pikiran saya, kenapa sudah bertahun-tahun hal ini dibahas oleh para pakar namun seks bebas ini semakin meraja rela. Apa yang kurang? Apa yang belum dilakukan?
losing virginity

Melihat berkembangnya aktivitas ini dikalangan remaja, penanggulangan dini sudah dilakukan oleh pihak-pihak sekolah yang concerned terhadap fenomena yang tidak diinginkan ini. misalnya dengan mengadakan program sex education di sekolahnya masing-masing. Hingga penanaman aspek moral dan agama ke berbagai mata pelajaran.

Namun ternyata itu semua tidak cukup untuk mengurangi pertumbuhan seks bebas di kalangan remaja di Indonesia. Sebuah fondation pernah melakukan survei ke ratusan anak SMP dan SMA. Ada hal yang menarik dari survei tersebut, namun tidak membuat saya aneh juga sih. Dari hasil survei, mayoritas anak remaja yang melakukan seks bebas mengetahui kalo hal itu berdosa secara agama. Mereka juga mengetahui kalo hal tersebut melompat keluar dari norma dan budaya di Indonesia. Lalu kenapa mereka masih melakukannya? Bila jawabannya karena “cinta” dengan pasangannya, hal itu sangat naif. bila jawabannya karena “rasa ingin tau/ penasaran”, itu merupakan jawaban yang tidak relevan. Ada pula yang berkata “aku dijebak oleh pasanganku”, hal itu terjadi tentu karena ada suatu hal yang memancing tindakan. Bagaimana dengan “hasrat”? Kalo memang karena hasrat, maka bangsa ini sedang dalam masalah besar. Karena pengendali hasrat hanyalah Agama. Dan agama sedang berada posisi diacuhkan saat ini oleh para remaja yang melakukan seks bebas.

Lalu ada atau tidak cara menanggulanginya. Saya punya teori tentang hal ini. Anda boleh tidak sepakat tapi saya tidak akan peduli. hehehe…. ini teori saya:

Kita sedang hidup di era informasi dimana kita tidak dapat membatasi informasi yang diterima oleh setiap individu di dunia ini. Kecuali anda di karantina penuh dalam satu ruangan kedap suara dan hanya terdapat satu jendela, itupun terletak di atap rumah. Usaha pemerintah untuk memblokir informasi yang berbau porografi tidak akan bisa menaklukan hasrat seseorang untuk menginginkan sebuah informasi. Toh agama pun sudah tidak mempan. Secara budaya, media massa telah berhasil mentransformasikan budaya para leluhur kita. Namun saya juga tidak setuju kalo transformasi itu merubah budaya timur menjadi barat. Transformasi yang dimaksud adalah sebuah perubahan ke arah yang baru.  Kalau kita masih mencegah seks bebas ini dengan cara melarang dan menakut-nakuti para remaja. Alhasil 10 tahun kedepan mungkin Indonesia akan menjadi TOP LIST untuk perilaku seks bebas dikalangan remaja, minimal se-Asia. Anda tahu kenapa? karena metode itu sudah tidak relevan. Kita sudah melakukan ancaman, kecaman, serta cacian terhadap seks bebas selama 20tahun belakangan ini. malah mungkin lebih. dan kita juga tidak bisa menghindar dari arus informasi global. karena disisi lain kita membutuhkan sebuah infomasi global.

Maka dari itu kenapa tidak kita balikan metodenya. Yaitu dengan cara tidak melarang mereka. biarkan mereka mendapatkan informasi mengenai seks dan seks bebas. tentunya informasi yang sesuai dengan usia nya. Dengan catatan, orang tua harus bisa menjadi sahabat para anak. Hingga pada usia yang layak untuk mereka terima informasi secara fulgar, orang tua harus menjadi orang yang paling dipercaya oleh anak. Saya tidak mau menggurui caranya, karena kondisi setiap keluarga akan berbeda.

Namun akan ada semacam kebimbangan yang akan didapat oleh para orang tua. Bagaimana tidak, para orang tua akan menceritakan suatu aktivitas yang menggembirakan namun disisi lain secara tidak langsung akan meminta anaknya untuk tidak melakukannya secara terburu-buru. Berbeda dengan orang tua yang sudah mengetahui kalau anaknya melakukan seks bebas, biasanya mereka akan mencoba mempengaruhi anaknya untuk melakukan safety sex. Karena mereka (sang anak) sudah mengetahui kenikmatan seks maka tidak mungkin mereka tidak akan melakukannya lagi.

DAN INI SEMUA NATURAL.. KARENA HASRAT ADALAH NATURAL…

Save our children.. Save Our Generation..